Profil Seni Budaya Betawi

Written By admin on Wednesday, December 21, 2011 | 3:36 AM

Posted Image

GAMBANG KROMONG


Nama Gambang Kromong diambil dari dua (2) nama alat music yaitu Gambang dan Kromong, ini juga hasil perpaduan antara unsur *Pribumi dan Cina* Adapun unsur cina tampak pada instrumen seperti *tehyan*, Kongahyan, dan Sukong, sementara unsur *Pribumi* berupa Gendang, Kempul, Gong Besar, Gong Enam,, Kecrek dan Ningnong, memang pada mulanye gambang kromong adalah ekpresi kesenian masyarakata cina perakana saja sampai pada awal abad 19 lagu2 Gambang masih menggunakan bahasa cina, Baru pada dasawarsa pertama abad ke 20 reterpotoar lagu2 Gambang Kromong diciptakan dalam bahasa Betawi.

Posted Image
Belakangan dalam setiap pargelarannya lagu Gambang Kromong selalu membawakan lagu2 dari khazanah Cina dan Betawi seperti lagu2 May Tsu Tay, Kong Jie Lok, Phe Pan Tuaw dan lagu2 Betawinya antara lain "Cente Manis, Kramat Karem, Sirih Kuning,, Glatik Nguknguk,dan Stambul Jampang"

Gambang Kromong sangat terbuka menerima kemungkinan pengembangan itulah sebabnya bisa juga dikanal sekrang ini ada namanya Gambang Kombinasi, kenapa dikatan kombinasi... karena pada saat ini alat musik yang asli ditambahkan pula alat2 musik yang sekarang ada contohnya "Gitar' Gitar Melodi< Bass Orga Saxophone< Dll... Gambang Kromong Kombinasi sangat dan dapat memenuhi semua keingnan penontong mulai dari Pop, Keroncong, Dangdut sampai Gambus.

Dan beberapa senima music Pop pun bisa mempopulerkan lagu2 Gambang Kromong tentunya masih ingat doong dengan ALm.Benyamin S, dan Pasangannya Ida Royani tidak ketinggalan Lilis Suryanim Herlina Effendi Dan lain2, Smentara Tokoh atau bisa orang betawi bilang *Dedengkot* Gambang yang pernaha ada dan masihlumayan Eksis saat ini adalah Liem lian Pho (Romb.Selendang Delima) dan Naga Mustika Pimpinan Suryahanda.


Posted Image
TANJIDOR



Musik Perkusi "Tanjidor" diduga berasal dari Peninggalan Bangsa "Potugis" yang datang ke "Batavia" atau Betawi" pada era Abad 14 sampi dengan ke 16, Ahli Musi Belanda dari Belnada yang bernama Ernst Heinz berpendapat bawah "Tanjidor" asalanya dari para "Budak" yng ditrugaskan memainkan musik untuk para "Tuan atau Schout n Movrouw" Belanda pada waktu itu, sedangkan Sejarawan Belanda yg bernama Dr.F D Haan juga berpendapat orkes "Tanjidor" berasal dariorkes para Budak pada masa "Kolonial", adapun alat musik yg mereka mainkan adalah :

1.Klarinet
2.Piston
3.Trombon
4.Tenor
5.Bas Trompet
6.Bas Drum
7.Tambur dan Simbal

Mereka menghibur tuan mereka disaat Pesta, dan jamuan makan. Ketika Perbudakan dihapuskan pada Era Abad ke 18 pemain musik mereka membentuk perkumpulan musik yang dinamakan 'Tanjidor" adapun lagu2 yg dibawakannya antara lain, Batalion, Kraton, Bananas, Delsi, Was Tak-Tak, Welmes dan Cakranegara. Judul lagu2 tersebut mungkin ada sebagian yang berbau Belanda meski pengusapannya Betawi lagu2 "tanjidor" diperka dengan lagu2 "Gambang Kromong" Karena itu Instrumennya bisa ditambah dengan "Tehyan", Rebana, Beduk, Gendang, Kecrek, kempul dan goong.

Pada era 1950 orke "Tanjidor" masih sering 'Ngamen" dijalan2 khususnya paa setiap malam pergantian Tahun Baru Masehi atau Imlek dengan telanjang kaki atau bersenjal Jepit mereka para pemainnya berkeliling *Kampung" dari rumah ke rumah di kawasan2 Elite pada waktu itu seperti di Daerah "Menteng, Salemba, dan ekbayoran Baru" dan jg di Daerah2 seperti Glodok, Pinangsia serta sampai jg ke Kawasan sekitar "Kota Tua" dan utnukdi kawasan sekitar Kota pada umumnya mereka berjalannya pada saat2 hari Raya Imlek, Ca-p Go Meh dan Tahun baru Cina.. dan pada umumnya pada satat2 ini mereka mengamenya agak lebih lama ketimbang pada Tahun2 bru Masehi...

Posted Image
Di Beberapa tempat "Tanjidor" berkembang di beberapa daerah pinggiran seperti Jakarta, Depok, Cibinong, Citeureup,, Cileungsi,, Jonggol, Parung,, Bogor, Bekasi, dan Tangerang di daerah2 itu dahulunya banyak sekali perkebunan dan villa milik orang Belanda, dimana budak2 mereka memainkan musik "Tanjidor" untuk sang tuannya. Adapun yag saaat ini menonjol alaha "Putra Mayangsari" pimpinan Marta Nyaat dan "Pusaka" Pimp.Said di daerah Jagakarsa Jakarta Selatan


Posted Image
Posted Image


TARI COKEK
Posted Image


Cokek, adala tarian persahabatan atau pergaulan yang di iringi musik *Gambang* kromong dengan penari-penari yang disebut *Wayang Cokek* dan mendapat imbalan uang. Pada zaman dahulunya tari cokek dibina dan dikembangkan oleh tuan tanah, Demang dan *Mandor2* :) kebun yang kaya raya (istilahnya Cukong) sebagaimana mereka membina dan mengembangkan orkes Gambang kromong. Sampai sebelum perang dunia II, mereka menghidupi seniman gamabng kromong dari wayang cokek pulalah yang memberikan pemasukan dan segi pemukiman bagi mereka, Tapi sekarang sudah tidak lagi Baik Orkes gambang kromong maupun wayang cokek bergerak sendiri2

Tarian dalam Tari Cokek adalah *Wawayangan* para wayang cokek berdiri sambil berjejer memanjang sambil melangkah maju / mundur mengikuti iringan dan irama gambang kromong.Dan sambil merentangkan Tangan setinggi bahu mengikuti gerakan bahu, setelah itu para Wayang menghampiri para tamu dan mengajak para tamu untuk menari dengan cara mengalungkan *Cukin* (Selendang) kepada tamu yang dimaksud.Dalam menari masing-masing pasangan tidak saling bersentuhan.Dalam beberapa Pola Lagu ada yg saling membelakangi akan tetapi sejauh suasananya memungkinkan setiap pasangan bisa saling berpelukan dan setelah selesai terutama jika si pria yg menjadi Teman penarinya berkecukupan uangnya akan memberikan Imbalan uang kepada Wayang cokek yag menjadi temannya tersebut.

Dimasa lalu pakaian wayang cokek berbentuk *Khas* yaitu baju kurung dan celana panjang dari nbahan semacam sutra halus, ada yg berwarna merah menyala, Hijau, Ungu atau Kuning da diujung sebelah bawahnya terdapat semacam hiasan dengan kain berwarna serasi ditambahkan pula Selendang panjang (Cukin) teriak di pinggang dengan kedua ujungnya terurai kebawah..

0 comments:

Post a Comment